Gunung Nglanggeran, Terlelap Sebagai Merapi Purba

Gunung Nglanggeran merupakan gunung berapi purba yang diperkirakan aktif 62 juta tahun lalu. Gunung Nglanggeran didominasi oleh batuan kapur atau karst yang berasal dari lapisan dasar laut dan kemudian terangkat ke permukaan bumi. Sebuah sikap alam yang sungguh arif, menjadikan Desa Nglanggeran nampak megah dan anggun.

Gunung Nglanggeran, Terlelap Sebagai Merapi Purba
Gunung Nglanggeran, Terlelap Sebagai Merapi Purba (Photo by, Wisataku)

Menyimpan sejuta sudut keindahan alam yang tak mudah untuk dilupakan, menjadikan Gunung Nglanggeran tempat yang nyaman untuk nikmati liburan. Tak pelak kala liburan tiba Gunung Nglanggeran menjadi destinasi wisata Jogja yang ramai dikunjungi. Bagi pecinta alam, gunung berapi purba ini layaknya surga yang nikmat untuk di telusuri.

Tidak hanya meyimpan beragam kisah yang menyelimuti Gunung Nglanggeran, namun juga fenomena alam yang hanya bisa Sobat rasakan disini. Fenomena alam ini berupa pepohonan rindang yang tumbuh diatas gunung purba yang di dominasi batuan kapur. Selain itu juga jalur panjat tebing yang menantang bagi para pemanjat tebing.

Dan beragam keseruan lainya sudah menanti Sobat di Gunung Nglanggeran, yang penuh dengan keindahan alam ini. Asal usul nama dari Gunung Nglanggeran ini berdasarkan kisah seorang Dalang yang geram karena tat kala sedang mengadakan acara Pewayangan, salah satu warga yang tidak menyukai Dalang merusak wayang milik Dalang.

Kemudian Dalang marah dan mengutuk orang tersebut menjadi sosok Wayang dan lalu di buang ke Bukit Nglanggeran. Nah, nama “Nglanggeran” ini berasal dari kata nglanggar yang artinya melanggar dalam bahasa Jawa. Berdasarkan legenda masyarakat tersebut Gunung Nglanggeran ini dinamai dan juga menjadi nama sebuah desa.

Baca Juga:  Museum Kayu Wanagama: Untuk Anda Yang Ingin Mempelajari Kehutanan

Suasana perbukitan yang nyaman dan tenang, tak jarang membuat wisatawan larut dalam ketenangan bathin. Menjadikan Gunung Nglanggeran sebagai tempat untuk menyegarkan jiwa dengan bermeditasi merasakan hembusan alam. Atau aktifitas ini leluhur kita menyebutnya “Semedi”, sebuah kata yang bermakna mengheningkan cipta, namun sayangnya kata “Semedi” sering di salah artikan maknanya.

Puncak tertinggi di perbukitan Gunung Nglanggeran ini adalah Gunung Gedhe dengan ketinggian 700 meter diatas permukaan laut, dengan luas 48 hektar. Gunung Nglanggeran memang terdiri dari berbagai gunung diantaranya ada 10 gunung dengan berbagai kisah yang menyelimutinya salah satunya adalah gunung Kelir, yang dipercaya tempat tinggal Punakawan dan Ongko Wijoyo.

Selain itu juga ada Sumber Air Comberan yang menjadi sumber mata air di puncak Gunung Nglanggeran. Dan Gunung Bongos, Gunung Blencong, Gunung Buchu, serta terdapat juga Tlogo Wungu, Tlogo Mardhino, Talang Kecono dan Pamean Gadhung. Sungguh surga-nya pecinta alam dan para penikmat wisata alam Jogja yang mengagumkan.

Karena ramainya wisatawan yang berdatangan terutama di kala musim liburan tiba, membuat Gunung Nglanggeran kian hari makin ramai pengunjung. Baik wisatawan asing maupun domestic, benar – benar memanfaatkan dengan baik keindahan alam yang ditawarkan Gunung Nglanggeran. Untuk sekedar melepas penat dan menghirup udara segar.

Sebagai bangsa Indonesia, kita sangat di karunia alam yang indah oleh Sang Maha Kuasa, untuk mensyukuri hal itu. Melestarikan alam dan menjaganya merupakan satu hal yang dapat kita lakukan untuk bersyukur sebagai bangsa yang memiliki kekayaan alam luar biasa ini. Hal – hal yang berupa pemanfaatan alam memang sudah semestinya di kelola secara professional dan terpenting adalah mengalir dalam hembusan alam “Hamemayu Hayuning Bawana”.

Baca Juga:  Parang Wedang Parangtritis: Pemandian Air Panas Yang Menyehatkan

Pernahkah Sobat membayangkan betapa indahnya Gunung Nglanggeran ini kala melihat sunrise maupun sunset. Sungguh sulit untuk menjelaskan keindahan itu Sobat, sebab tiap wisatawan yang datang selalu memiliki cerita yang berbeda untuk menjelaskan keindahan itu. Solusinya, masukan Gunung Nglanggeran ke list liburan Sobat weekend ini.

Dengan demikian Sobat akan merasakan yang namanya keindahan alam Jogja yang takan terlupakan. Sebab selain Sobat bisa panjat tebing, tracking, dan jelajah wisata, Sobat dapat berkemah disini menyaksikan lampu – lampu gemerlap kota Yogyakarta diatas Gunung Nglanggeran ini. Oleh, sebab itu banyak wisatawan yang memang sengaja datang untuk bermalam. Dan jangan lupa juga untuk tetap menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sebarangan.

Jalan setapak juga memudahkan Sobat untuk mendaki Gunung Nglanggeran, gunung berapi purba yang memang khusus untuk tempat menikmati wisata alam Jogja. Tidak sulit untuk menjamah lokasi Gunung Nglanggeran, lokasinya berada di Desa Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Harga tiket masuk sebesar 7.000 rupiah di siang hari dan 9.000 rupiah di malam hari, harga ini berdasarkan pengelola wisata yaitu Karang Taruna Desa Nglanggeran.

*Harga dapat berubah sewaktu-waktu.

Bagikan ke sosmed kamu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas