Desa Religi Yogyakarta, Desa Mlangi

Desa Religi Yogyakarta, Desa Mlangi
Desa Religi Yogyakarta, Desa Mlangi

Bila sebelumnya kami sudah mengulas mengenai wisata religi di kota Jogja yang bersentuhan dengan wisata sejarah, maka kali ini kami akan mengulas mengenai desa religi Yogyakarta. Desa religi tentu saja memberi nuansa wisata berbeda dari konsep wisata biasa yang Sobat kenal.

Karena dengan menjalankan wisata di desa religi Yogyakarta Sobat akan mendapatkan banyak tambahan ilmu dan pemahaman soal agama selain juga menikmati nuansa berbeda yang bisa memberi Sobat suntikan penyembuhan rohani bagi batin Sobat.

Lalu dimana Sobat bisa menjumpai desa religi di kota Yogyakarta ? Sebut saja salah satu desa religi Yogyakarta yang sudah dikenal sejak ratusan tahun lampau, yakni desa Mlangi. Konon nama desa Mlangi sebenarnya ada bentuk pengucapan cepat dari kata Mulangi yang artinya mengajar. Lokasinya cukup strategis hanya di sekitar kawasan Ring Road Barat di kawasan Yogyakarta.

Berdasar sejarah, desa religi ini sebenarnya adalah desa yang dibangun khusus untuk pusat pendidikan agama Islam di Kerajaan Ngayogyakarta ketika masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I. Beliau secara khusus mengangkat seorang guru besar yang masih merupakan kerabat dari Sri Sultan Hamengku Buwono I, yakni Kyai Nur Iman atau Pangeran Hangabehi Sandiyo.

Beliau sudah lama menjadi seorang pakar agama Islam dan membuka perguruan di kawasan Jawa Timur. Nama besarnya di dunia Islam Nusantara ketika masa itu cukup besar sebagai salah satu jalur penyebar ajaran Islam dari Wali Songo ke kawasan Jawa timur.

Baca Juga:  Panggung Krapyak, Penghubung Garis Imajiner Jogja Antara Gunung Merapi dan Pantai Selatan

Kawasan desa ini pada awalnya hanya lahan kosong tanpa penghuni yang di buka secara khusus menjadi semacam pesantren. Termasuk dengan dibangunnya sebuah masjid yang kemudian di sebut dengan nama Masjid Agung Jami’ Mlangi. Masjid ini sendiri dibangun pada tahun 1760 pada masa awal pembukaan kawasan pengajaran di desa Mlangi ini.

Bangunan masjid ini memiliki nuansa klasik khas Jawa kuno. Bangunan jelas terlihat dengan nuansa khas bangunan ala Kraton dengan beberapa sentuhan kayu dan keemasan. Ada beberapa sentuhan akulturasi arsitektur gaya Hindu pada keseluruhan bangunan yang berpadu apik dengan ragam hias khas Islam macam kaligrafi. Sentuhan arsitektur khas Jawa Hindu terlihat dengan adanya bangunan gapura lengkap dengan bangunan limasan berundak dan menara.

Beberapa ciri khas peninggalan khas Jawa Kuno yang masih bertahan dalam kondisi baik hingga kini juga bisa Sobat lihat pada mimbar putih berukir yang dulu menjadi mimbar milik kyai Nur Iman dalam berkhotbah. Juga dari bedug kuno yang sudah ada di masjid ini sejak masa awal penggunaannya.

Salah satu hal menarik lain dari wisata desa religi Yogyakarta di desa Mlangi ini adalah wisata ziarah ke makam Kyai Mlangi atau Kyai Nur Iman yang berada di sisi selatan dari Masjid. Makam tersebut ditandai dengan sebuah bangunan menyerupai pendopo kecil dengan cungkup dari kayu. Makam ini tidak pernah kehabisan peziarah terutama ketika tanggal 15 Suro yang merupakan waktu “geblak” atau hari kematian dari Kyai Mlangi.

Baca Juga:  Candi Sewu, Ketika Roro Jonggrang Menyadari Bahwa Bandung Bondowoso Yang kuat itu Berhasil

Di luar aktivitas wisata religi, desa Mlangi sendiri merupakan salah satu pusat pendidikan Islam di era modern ini. Setidaknya terdapat 10 pesantren modern yang saat ini berdiri di kawasan desa Mlangi. Salah satu yang sudah berdiri sejak tahun 1921 adalah pesantren Al Salafiyah yang berada pada sisi selatan Masjid Gedhe Jami’ Mlangi.

Pesantren lain yang juga cukup terkenal dari kawasan desa religi Mlangi ini adalah pesantren Al Huda yang berdiri di sisi timur dari masjid Gedhe Jami’ Mlangi dan pesantren Al Falakiyah yang berdiri di sisi barat dari Masjid Gedhe Jami’ Mlangi.

Untuk Sobat yang berminat bertandang ke desa ini, Sobat juga bisa membeli beberapa souvenir khas dari desa Mlangi yang terkenal dengan produksi sandang terkait ibadah macam tenun sarung khas dan peci. Produksi sandang merupakan salah satu cara Kyai Nur Iman untuk membantu meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat yang bertinggal di dalam desa ini.

Biasanya desa Mlangi ini ramai dikunjungi para peziarah dan para santri dari berbagai daerah di seluruh Indonesia ketika sedang bulan Ramadhan. Di desa ini juga tersedia pasar kaget Ramadhan yang akan memuaskan Sobat dengan beragam hidanga berbuka khas Jawa dan beragam produk khas perayaan ramadhan dan lebaran. Tertarik menjajal wisata di desa religi Yogyakarta ?

Photo by, Muhadis Eko Suryanto dan Travel Mate

Bagikan ke sosmed kamu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas