Sejarah Candi Prambanan dan Arsitektur Yang Memukau

Candi Prambanan adalah sebuah kompleks candi Hindu terbesar di wilayah Indonesia. Karya monumental ini dibangun pada abad ke-9, tepatnya pada tahun 856 Masehi. Koleksi utama terdiri dari tiga buah candi utama dengan lima buah candi teras kecil yang dikelilinginya.

Sejarah Candi Prambanan dan Arsitektur Yang Memukau
Sejarah Candi Prambanan dan Arsitektur Yang Memukau (Foto: Charl Durand)

Semua candi ini dibangun di atas semenanjung batu berbentuk segitiga dan didominasi oleh Dewa Siwa, Dewa Wisnu, dan Dewa Brahma. Kerajaan Mataram Kuno berada di belakang proyek ini.

Banyak fitur arsitektur yang mencirikan Candi Prambanan, termasuk lukisan tradisional, patung dan relung yang dikombinasikan dengan bentuk klasik dan alur tari dalam pola dekorasi yang berbeda dari candi lainnya di Asia.

Lokasi

Candi Prambanan berada di Jalan Raya Solo-Yogya Km 16,5, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Kandang Sapi, Prambanan, Sleman, Yogyakarta.

Orang-orang yang terlibat

Pembangunan Candi Prambanan diawali oleh Sri Kahuripan, Raja dari Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah. Dia menciptakan master plan untuk membangun candi Shiva, dibantu oleh Timur Kala, Yang Dipertuan Besar dari Medang.

Selain Raja Sri Kahuripan dan Timur Kala, para arsitek, arsitektur, dan pengerja kayu memainkan peran utama dalam pembangunan Candi Prambanan. Masyarakat lokal berperan penting dalam pembangunan Bangunan ini sebagai pekerja yang menyediakan bahan mentah dan bahan bangunan.

Sejarah Candi Prambanan

Candi Sewu Prambanan: Dari Legenda Roro Jonggrang, Demi Menolak
Candi Sewu Prambanan: Dari Legenda Roro Jonggrang, Demi Menolak (Photo by, 인도네시아여행)

Wilayah asal

Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dari Dinasti Sailendra. Menurut catatan, proses konstruksi Candi Prambanan berlangsung kurang lebih dari lima tahun mulai dari 882 hingga 886 Masehi.

Tahun dibangun

Candi Prambanan adalah salah satu pura Hindu tertua dan terbesar di Indonesia, yang berada di kawasan Prambanan, sebuah kecamatan di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Candi ini dibangun pada tahun 856 Masehi atau pada Awal Dinasti Syailendra yang berkuasa di daerah ini.

Keberadaan candi disebutkan pertama kali dalam prasasti dimana disebutkan bahwa rezim di Dinasti Syailendra membangun Candi Shiva Mahadeva yang terkenal sebagai Candi Prambanan.

Candi Prambanan terdiri dari tiga bagian utama: Candi Brahma sebagai teras utama, Candi Vishnu sebagai candi sakti utama dan Candi Shiva sebagai candi pusat. Kedua candi lain merupakan tempat bagi Dewa Agama Hindu dan Shiva.

Namun, menurut arkeolog, tidak jelas pendiri candi ini dan tidak banyak prasasti yang menyebut tentang asal-muasal seperti apa yang terjadi. Candi ini kemudian menjadi simbol kuat reformasi agama Hindu yang kuat di masa lalu.

Sekitar abad ke-10, candi ini diserang oleh kerajaan Mataram Hindu yang sedang berkembang, dan kemudian menjadi fokus pelestarian agama Hindu. Sejak abad ke-14, candi ini telah ditinggalkan. Beberapa gua dan patung telah ditemukan di sekitarnya pada tahun 1733 dan 1790, namun tidak pernah diresmikan.

Di abad ke-19, candi ini dianggap tidak berharga karena pada saat itu agama Hindu kehilangan popularitasnya dan candi itu menjadi tempat tinggal bagi para pencuri dan orang-orang yang suka menghabiskan waktu di dalamnya.

Baca Juga:  Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama: Mewariskan Nilai Perjuangan

Selama abad ke-20, ada beberapa upaya untuk memulihkan dan mengeksploitasi candi ini, namun tanpa banyak hasil.

Pada tahun 1918, sebuah jurnalis Belanda, yang bernama Theodoor Van Erp, melakukan penelitian arkeologi pertama di situs Prambanan dan mendirikan organisasi yang disebut The Indies Society for the Preservation of Monument and Architecture (Itjen PMI), yang berfokus untuk melestarikan lokasi ini.

Tahun 1930, pemerintah Belanda pun mengeluarkan undang-undang yang diadakan untuk melestarikan candi. Mereka juga bekerjasama dengan komunitas lokal untuk mengembangkan situs ini. Pada tahun 1953, pemerintah Indonesia juga berpartisipasi dalam kegiatan melestarikan candi dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun Sleeve.

Proyek restorasi komprehensif dimulai pada tahun 1987 dengan dukungan dana UNESCO. Pada tahun tahun yang sama, situs ini dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Saat ini, Candi Prambanan telah berdiri dengan kokoh di hadapan Dedeng Ambing Baru, dan menjadi tempat yang populer untuk wisatawan dan pelestarian budaya.

Tujuan pembangunan

Kompleks ini dihuni sebuah kompleks candi yang kapasitasnya lebih dari 200 candi, dimulai dari abad 9 hingga Abad 11.

Candi Prambanan ditenagai oleh Pramodhawardhani adik Raja Syailendra Dyah Balitung dan pada awalnya dikenal sebagai Lara Jonggrang. Tujuan utamanya adalah untuk memperingati kerajaan Hindu-Jawa yang berkembang di wilayah tersebut.

Candi Prambanan juga diilhami oleh agama Hindu, dan dapat dikatakan bahwa candi ini mewakiliisme agama Hindu sebagai bagian dari tradisi dan budaya Indonesia. Candi-candi ini juga merupakan cagar budaya dunia yang terkenal dengan kompleks candi yang terdiri dari enam candi utama yang mencerminkan Trimurti Hindu. Candi ini sekarang telah menjadi salah satu kompleks candi terbesar di dunia.

Struktur Candi Prambanan

Candi Prambanan, Candi Termegah Abad Ke-9
Candi Prambanan, Candi Termegah Abad Ke-9

Ruang-ruang penting

  1. Prasada Vimana: salah satu bagian candi Prambanan.
  2. Kedhaton: merupakan struktur inti dari candi Prambanan.
  3. Mahameru: tempat tinggi di mana pemujaan ritual dilakukan.
  4. Pemablihan: tempat di mana bangunan kuil tumpuk tumpuk.
  5. Bale Kulkul: tempat di mana naga bersuara saat para pemuja melakukan ritual.
  6. Paduraksa: menara yang menjulang di tengah menara.
  7. Pedestal: struktur yang menopang Mahameru.
  8. Patung Agung: patung yang menjulang tinggi di Luhur Mahameru.
  9. Pawon: kuil tengah yang merupakan inti dari candi.
  10. Bastion: benteng di sisi bagian luar candi.

Lambang-lambang

  1. Arca Bhima (Lambe Gajah)
  2. Arca Ruru
  3. Goroba Syiwa
  4. Arca Batara Wisnu
  5. Arca Batara Guru
  6. Prasada Ratu Boko
  7. Prasada Pandhawa
  8. Candi Gana
  9. Candi Puntadewa
  10. Candi Ardjuna

Signifikansi dan Kontribusi Candi Prambanan

Arti budaya

Candi Prambanan mempunyai kontribusi yang signifikan dalam segi budaya Indonesia. Candi Prambanan memungkinkan untuk mempertahankan sebagian besar dari seni musik daerah dan budaya yang ada di negara ini.

Hal ini karena candi ini telah menjadi tempat untuk berbagai acara seni dan tradisi rakyat, seperti pertunjukan teater, festival, dan hiburan lainnya. Candi Prambanan juga telah memberikan banyak sumbangan kemasyarakatan.

Baca Juga:  Candi Ijo, Berpadu Dengan Wisata Alam Jogja

Melalui candi ini, masyarakat bisa belajar lebih banyak tentang sejarah dan budaya lokal, dan bisa menikmati sebuah kawasan wisata kultural yang lengkap. Candi Prambanan juga menyimpan sejumlah artefak kebudayaan, termasuk patung-patung dewa dan dewi Hindu, bangunan prasejarah, dan banyak lagi.

Dengan semua itu, Candi Prambanan adalah salah satu karya seni budaya paling berharga dari Indonesia yang layak disimak.

Manfaat ekonomi

Candi Prambanan adalah salah satu candi Hindu terbesar di Asia dengan bangunan-bangunan candi dan patung-patung di sekitarnya. Candi Prambanan menyediakan manfaat ekonomi untuk masyarakat setempat dan pusat budaya.

  1. Turis-turis yang mengunjungi lokasi meningkatkan pemasukan lokal dan pendapatan pajak.
  2. Pasar tempat pedagang menjual barang-barang wisata, termasuk makanan, minuman, dan bahan yang terkait dengan kunjungan ke Candi Prambanan.
  3. Beberapa bisnis, seperti perhotelan, spa, dan transportasi, juga berkembang berdampingan dengan lokasi ini.
  4. Panduan tur yang berpengalaman bekerja sebagai pemandu di Candi Prambanan yang telah ditunjuk oleh pejabat pariwisata dan pendopo setempat.
  5. Orang-orang yang menghidupi lokasi ini, termasuk anggota masyarakat lokal, mendapatkan tabungan finansial karena bisnis di lokasi.
  6. Film-film dan acara televisi yang terkait dengan Candi Prambanan membawa banyak investasi ekonomi ke lokasi.

Setiap tahunnya, Candi Prambanan menjadi tuan rumah berbagai acara kesenian dan budaya yang menarik para pecinta seni dan budaya dari berbagai penjuru. Hal ini menciptakan fasilitas bagi masyarakat lokal untuk menikmati kegiatan-kegiatan tersebut.

Kontribusi arsitektur

Candi Prambanan berkontribusi yang signifikan terhadap arsitektur di wilayah tersebut dengan memperkenalkan beberapa teknik arsitektur yang telah ada sebelumnya seperti gunung mandala dan desain sudut yang kompleks.

Candi Prambanan juga memiliki pengaruh besar pada arsitektur abad ke-19 dan ke-20 di Indonesia. Candi Prambanan dengan mengintegrasikan aliran Indonesia dan Cina menciptakan suatu gaya arsitektur yang disebut Gaya Prambanan, yang telah membentuk arsitektur tradisional di seluruh Indonesia.

Selain itu, Candi Prambanan juga memainkan peran penting dalam puncak creatif Arsitektur Hindu di Indonesia, yang melahirkan desain seperti Taman Kompleks Kedaton tempat Pandra Situmorang. Candi Prambanan juga berdampak pada arsitektur modern di Indonesia, dan telah meninggalkan banyak ide untuk arsitek modern untuk ditemukan dan diteruskan.

Penutup

Demikian pembahasan singkat mengenai Candi Prambanan yang merupakan salah satu candi bersejarah yang berada di Jawa Tengah. Candi Prambanan merupakan bangunan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan ibadah dan simbol keagamaan. Kita bisa memanfaatkan keindahan Candi Prambanan untuk melestarikan warisan sejarah yang berharga. Mari kita kembangkan pemahaman dan kecintaan kita akan Candi Prambanan agar kita semua bisa konsisten untuk melestarikannya.

Bagikan ke sosmed kamu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas