Menyusuri Karya Maestro Dalam Museum Affandi

Lagi – lagi kota Gudeg Yogyakarta menghantarkan Anda pada pesona kekayaan budaya dan seninya yang selalu original dan penuh daya tarik. Dan kali ini adalah museum Affandi yang menjadi sebuah saksi bisu bagaimana kisah panjang seorang maestro lukisan dunia Affandi menggoreskan karyanya dan menuangkan kisah kehidupannya dalam kanvas.

Menyusuri Karya Maestro Dalam Museum Affandi
Menyusuri Karya Maestro Dalam Museum Affandi

Bertempat di lembah sungai Gajah Wong, tepatnya di jalan Laksda Adi Sucipto atau lebih banyak dikenal oleh masyarakat setempat sebagai jalan Jogja – Solo nomor 167 Yogyakarta. Museum Affandi ini dengan mudah Anda kenali dari desainnya yang unik konon terinspirasi dari bentuk tempurung kura-kura yang menjadi symbol tempat bersembunyi sang maestro.

Kenyataannya lokasi museum ini adalah rumah kediaman pribadi dari sang Maestro, Affandi. Beliau adalah salah seorang tokoh dunia seni lukis Indonesia yang lukisannya sudah ternama hingga seluruh dunia. Koleksi karyanya mencapai lebih dari 2000 lukisan dan sebagian darinya sudah masuk di museum seni dunia dan mejadi koleksi pribadi berbagai kolektor dunia dengan harga luar biasa. Bahkan nama besarnya di akui sebagai salah satu pelukis ekspresionis terbaik di dunia.

Museum Affandi ini merupakan tempat pamer segala koleksi besar dari sang maestro dari masa ke masa. Terdiri dari beberapa ruang galeri, dimulai dari galeri I yang berdiri pada tahun 1962 dan dibuka sendiri oleh Affandi sendiri. Galeri utama ini menjadi ruang simpan sederet lukisan terkenalnya dan karya-karya yang paling banyak menorehkan nama untuknya.

Baca Juga:  Keris Yogyakarta, Sebagai Sebuah Symbol Dan Kekuasaan

Di dalam galeri I ini pula saat ini pengelola yang merupakan putrid dari Affandi sendiri yakni Kartika Affandi memamerkan secara khusus benda pribadi milik Affandi. Bahkan termasuk mobil pribadi beliau yakni mobil Colt Gallan 1976 dengan warna kuning kehijauan yang sudah dimodifikasi berbentuk menyerupai ikan. Juga terdapat berbagai aksesoris khusus yang kerap beliu kenakan sehari-hari serta sebuah sepeda onthel kuno pribadi beliau.

Museum ini kemudian berlanjut pada galeri II yang sebenarnya adalah tambahan dari museum I. Saat ini museum ini utamanya untuk memajang koleksi lukisan para pelukis rekanan dan asuhan dari Affandi. Lukisan datang dari beragam kalangan bahkan dari beragam genre. Mulai dari lukisan abstrak hingga realis dan surealis.

Galeri III adalah gedung galeri baru dengan bentuk atap unik menyerupai pelapah pisang sebagai ruang pamer lukisan pribadi dari Kartike Affandi, putri dari Affandi yang memiliki bakat melukis juga. Pada galeri III ini juga terdapat ruangan khusus yang menaungi sebuah sanggar lukis anak dibawah asuhan Affandi foundation.

Tidak jauh dari galeri III ini terdapat sebuah menara unik yang jelas tampak dari pinggir jembatan sungai Gajah Wong. Menara ini menjadi sebuah spot menarik untuk memandang langsung kecantikan panorama kota Jogja dan menatap gunung Merapi di Utara. Konon ini adalah lokasi favorit Affandi ketika melukis mungkin ketika itu-pun jalan raya Solo-Jogja belum sepadat dan semacet sekarang.

Baca Juga:  Museum Merapi, Suguhkan Beragam Jawaban Didalamnya

Dari menara ini Anda bisa melihat sisi sudut dari area museum Affandi dengan konsep bangunan menyerupai kepala kura-kura. Inilah rumah tinggal dari keluarga Affandi. Rumah ini berbentuk rumah panggung dengan desain unik dan beratap rumbia.

Pada sisi kiri rumah terdapat sebuah bangunan unik berbentuk menyerupai gerobak raksasa. Ruangan ini sebenarnya adalah mushola yang dulunya menjadi ruang pribadi bagi Ibu Maryati, istri dari Affandi. Terinspirasi dari caravan ala Barat yang diadaptasi dengan budaya Nusantara maka bentuknya berubah menjadi menyerupai gerobak.

Untuk menjadi catatan Anda, museum Affandi ini bukan hanya sebagai rumah bagi segala lukisan karya Affandi dan putrinya yang ternama, bukan pula sekedar rumah tinggal penuh inspirasi dari sang maestro di masa hidupnya, tetapi juga rumah abadinya di masa kini karena, beliau dan istrinya juga dimakamkan tempat di kompleks museum Affandi ini. Tepatnya di antara galeri I dan galeri II.

Ingin menikmati keindahan goresan tangan sang Maestro yang penuh pesona romantisme? Jangan lupa untuk menyempatkan diri singgah di museum Affandi ini. Cukup dengan biaya masuk Rp 10 ribu saja dan Anda sudah bisa menyusuri kisah sang maestro dan karya besarnya yang mendunia.

Photo by, Jiwangga Putra & Video by, Montase Production

Bagikan ke sosmed kamu

Satu Komentar

  • Menyusuri Karya Maestro Dalam Museum Affandi memang paling pas buat refresh ide2 baru

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas