Sejarah Sungai Bengawan Solo Purba di Pantai Gunung Kidul

Selama ini Anda mengenal kabupaten Gunung Kidul di Yogyakarta sebagai kawsan perbukitan karang dengan garis pantai yang berjajar dengan pesona karangnya yang memikat. Rupanya ada banyak kekayaan lain di sana selain pantai Gunung Kidul dan salah satunya adalah sisa-sisa sungai Bengawan Solo purba.

Sejarah Masa Lalu Sungai Bengawan Solo Purba di Pantai Gunung Kidul
Sejarah Masa Lalu Sungai Bengawan Solo Purba di Pantai Gunung Kidul (Photo by, aphs.worldnomads.com)

Sungai Bengawan Solo dikenal sebagai sebuah sungai panjang yang membentang panjang menyusuri kawasan dataran tinggi Wonogiri, dataran rendah Solo hingga ke kawasan garis pantai Gresik di Jawa Timur. Nama besarnya juga dikenal dunia lantaran lagu keroncong abadi dari seorang maestro musik Indonesia, Gesang.

Namun ada kisah lain yang seringkali luput dari mata dan telinga masyarakat. Bahwa pada kisaran 4 juta tahun lampau, sungai legendaries ini sebenarnya tidak bermuara ke pantai utara Jawa, melainkan mengalirkan airnya menuju lautan Hindia di selatan Jogja. Tepatnya di sebuah pantai Gunung Kidul yang eksotis, pantai Sadeng.

Berlokasi persis disebelah pantai Wediombo yang sudah terlebih dulu populer dan sekitar 80 km dari pusat kota Jogja, pantai ini menjadi kawasan wisata pantai Gunung Kidul paling timur dan secara langsung berbatasan dengan Wonogiri, tepatnya kawasan Pracimantoro.

Bibir pantai diapit oleh perbukitan karang yang eksotis dan tampak garang. Dibalik perbukitan ini tampak sebuah lembah yang terus menuju garis pantai. Masyarakat sekitar menamai lembah panjang ini dengan nama Telaga Suling.

Lembah panjang inilah yang dipastikan merupakan sisa dari sungai Bengawan Solo purba. Sudah banyak pakar geologi dunia yang meninjau lokasi dan memastikannya. Sungai purba ini berasal dari hulu sungai Bengawan Solo yang kini Anda kenal, yakni dari kawasan tepatnya di kawasan Wonogiri sekitar perbukitan tempat kini waduk Gajah Mungkur berada.

Baca Juga:  Pantai Siung, Istimewa Dengan Biru Lautnya

Pada 4 juta tahun silam, sungai Bengawan Solo purba mendadak harus belok arah dan beralih muara ke pantai utara Jawa karena terjadi pergeseran lempeng Indo Australia yang menghimpit tanah kawasan ini. Dipercaya oleh para pakar geologi, pada masa lampau tanah di kawasan Gunung Kidul dan sekitarnya adalah dataran rendah.

Karena pergeseran lempeng ini, maka terjadi lipatan tanah dan membuat permukaan tanah naik dan mengubah kontur kawasan ini secara total. Kawasan sungai Bengawan Solo purba berubah menjadi perbukitan karang dan membalik arah sungai kearah timu hingga sekarang.

Sisa-sisa tinggalan sungai masih bisa Anda lihat dalam bentuk lembah dan ceruk panjang. Kini lembah itu digunakan sebagai kawasan pertanian karena ditemukan tanah subur berlumpur di ceruk tersebut. Sesuatu yang cukup jarang muncul di kawasan Gunung Kidul yang memiliki sifat tanah kapur dan berkarang. Kawasan karang ini juga diyakini berasal dari pergerakan tanah bawah laut yang naik ke permukaan dan membentu bukit.

Deretan karang yang menghiasi hampir seluruh sisi dalam bibir pantai ini juga yang menjadi pemandanga utama dari pantai Sadeng ini. Berbeda dari kebanyakan pantai Gunung Kidul lain, yang memiliki pantai menghampar dan kawasan bukit karang di sisi lainnya, maka pantai ini justru dikelilingi bukit karang. Ini membuat kawasan pantai terasa lebih sempit.

Baca Juga:  Pantai Sundak Gunung Kidul: Memenangkan Hati Mereka Yang Kesini

Beruntung pada pantai Sadeng ini, tergolong bebas dari karang-karang menjuang di tengah laut. Sehingga tidak sepenuhnya menghalangi pandangan Anda. Meski demikian pantai ini tidak memiliki arus terlalu besar, karena selain pantai ini memiliki bentuk menyerupai teluk kecil, rupanya seperti kebanyakan pantai Gunung Kidul, terdapat jajaran karang datar seperti teras di tepian pantai yang juga berfungsi sebagai tanggul alam pemecah ombak.

Dihiasi dua menara kembar mercu suar yang menjulang di sisi barat pantai, kawasan pantai Gunung Kidul satu ini memiliki panorama berbeda yang eksotis. Apalagi kawasan pantai ini belum seramai pntai populer macam pantai Indrayanti atau malah pantai Baron.

Jangan hanya puas denga panorama alam dari pantai Sadeng ini, karena rupanya pantai ini juga dikenal sebagai kawasan desa nelayan dengan pasar ikan atau Pusat Pelelangan Ikan yang cukup besar. Anda bisa puas berbelanja ikan dan hewan laut lain dari beragam jenis dan ukuran. Juga dapat memanjakan lidah Anda dengan aneka hidangan laut yang menggoda dan murah meriah.

Pantai Sadeng, memang bukan perjalanan yang ringan untuk mencapainya dari kota Jogja, tetapi Anda akan terpuaskan oleh panorama dan kemolekannya. Apalagi dengan kisah sejarah bumi yang tertoreh di atasnya, satu lagi pesona dari jajaran pantai Gunung Kidul.

Baca juga : Cobain Wisata Kuliner Jogja, Spesial Gudeg Manggar

Bagikan ke sosmed kamu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas