Museum Ullen Sentalu, Kisah Panjang Romansa Mataram

Bicara soal museum di kota Yogyakarta, rasanya memang kota ini layak anda sebut sebagai kota museum. Sebab, dengan berbagai museum yang tersebar di penjuru kota, julukan itu layak disandang.

Museum Ullen Sentalu, Kisah Panjang Romansa Mataram
Museum Ullen Sentalu, Kisah Panjang Romansa Mataram

Sebut saja museum sono budaya, museum wayang, museum batik, museum biologi sampai museum Ullen Sentalu. Nama yang terakhir ini memang sedikit memancing tanda tanya, karena tidak jelas bagi masyarakat awam maknanya. Dan karena itu, kali ini kami akan mencoba mengulasnya untuk Anda.

Mari kita sambangi museum Ullen Sentalu, sebuah museum asri yang berdiri di kawasan Pakem, Kaliurang, Sleman. Museum Ullen Sentalu memiliki bentuk bangunan yang tersembunyi di balik perbukitan kawasan kaki Merapi dengan pintu besar laksana rumah keputren dalem keraton yang memang biasanya letaknya tidak mencolok.

Bicara soal rumah keputren, sebenarnya memang museum Ullen Sentalu adalah sebuah museum unik yang menyingkap tabir para penghuni rumah dalem keputren keraton Mataram. Baik itu keraton Kesultanan Ngayogyakarta, Kasunanan Surakarta, Pra Mangkunegaran dan Kadipaten Pakualaman. Selain juga menyibak sisi peninggalan seni dan budaya dari tradisi keraton kawasan Jawa tengah ini sejak masa lampau.

Nama unik Ullen Sentalu rupanya adalah sebuah nama yang berasal dari kata “ulating blencong sejatine tataraning lumaku” yang artinya “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Sebuah filsafat bahasa Jawa yang diambil dari hikmah sebuah lampu minyak dalam pertunjukan seni wayang.

Memasuki kawasan museum di balik pintu gerbangnya, Anda akan disambut sebuah taman unik yang lebih menyerupai hutan di negeri antah berantah. Anda akan memulai tour dengan di iringi seorang guide yang akan menjelaskan secara detil setiap ruangan dan setiap koleksi yang ada di dalam.

Baca Juga:  Sejarah Candi Prambanan dan Arsitektur Yang Memukau

Tour diawali dengan menyusuri sebuah gua buatan menembus bawah tanah, bernama gua Selogiri. Gua ini berupa lorong berkelok yang menyesuaikan kontur tanah yang berbukit. Di gua ini terdapat rangkaian koleksi gamelan dari beberapa generasi dinasti di Mataram. Juga terdapat beberapa patung arca dan foto-foto pertunjukan tarian klasik masa lalu.

Anda juga akan disuguhan deretan foto dan lukisan para tokoh dalam kisah panjang sejarah 4 dinasti dalam trah Mataram. Guide akan menjelaskan detail kisah dari setiap figure dalam foto dan lukisan, menyibak peran mereka masing-masing dalam perjalanan negeri Mataram dan kaitan setiap tokoh satu dengan yang lain. Meski terkesan rumit, tapi kisah yang diutarakan tidak akan membuat Anda bosan.

Di antara beberapa lukisan yang dipajang pada lorong ini, terdapat beberapa lukisan unik yang konon memiliki kemampuan 3 dimensi. Saking mahirnya sang pelukis, mata dari tokoh dalam lukisan seolah hidup dan bergerak mengikuti kemana kita berdiri.

Di beberapa bagian lorong terdapat ruang jeda yang memajang beragam koleksi batik dari berbagai generasi. Semua corak batik klasik hingga yang kini sudah langka dan tidak dibuat lagi masih bisa Anda jumpai di museum Ullen Sentalu ini.

Lorong berakhir pada sebuah ruangan bernama ruang Sekar Kedaton. Konon ini adalah adaptasi persis dari kamar Putri Tinneke atau Gusti Raden Ajeng Koes Sapariyan, putri dari Sunan Surakarta PB XI. Kamar ini memajang puisi dan surat-surat dari putri Tinneke yang memiliki cinta terlarang dengan seorang pria. Kisah cinta ini berakhir bahagia karena akhirnya sang ayah merestui pernikahan keduanya.

Baca Juga:  Batik Jogja, Warisan Budaya Luhur Bangsa Indonesia

Beberapa ruang lain kemudian menyambut Anda dengan memajang berbagai busana paes ageng dari masing-masing keraton. Beberapa busana khas dari beberapa permaisuri juga dipajang untuk menggambarkan fashion dari masa dinasti Mataram, dari masa ke masa.

Ruang lain yang juga tak kalah berkesan dari museum Ullen Sentalu adalah ruang Putri Dambaan. Ruangan ini dipersembahkan untuk Gusti Raden Ayu Nurul Kamaril Ngarasati Kusumawardhani Surjosoejarso atau lebih dikenal sebagai Gusti Nurul. Beliau adalah putri dari HRH Mangkunegoro VIII. Beliau di juluki demikian karena sempat menjadi gadis yang di idolakan banyak pria, mulai dari presiden Soekarno hingga HB IX. Namun beliau berkeras menentag poligami dan memilih menjadi istri tentara.

Selepas dari rangkaian kamar-kamar keputren, Anda akan bertemu dengan sebuah taman terbuka dengan patung-patung dewa Hindu yang kemudian berakhir dengan sebuah ruangan semi terbuka bernama Sasana Sekar Buwana. Ruangan ini memajang foto para raja trah Mataram dari setiap kerajaan. Memajang beberapa ciri dan hal yang khas dari setiap raja.

Ruangan terakhir ini akan bermuara pada sebuah taman cantik bernuansa Eropa kuno yang dilengkapi ruang istirahat, toko souvenir dan segelas minuman hangat resep klasik dari salah satu ratu, bernama Ratu Mas.

Berakhir sudah perjalanan menembus waktu dan menguak kisah romansa dibalik dinding keraton trah Mataram. Ternyata para penghuni keraton ini juga manusia biasa dengan segala romansa hidup mereka. Dan Museum Ullen Sentalu menyimpan kisah mereka untuk Anda.

Photo by, tour Jogja dan Indri Rahmi H.

Bagikan ke sosmed kamu

Satu Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas