Begini nih asyiknya, Belajar Tenun Di Desa Wisata Sangubanyu Sleman

Belakangan di kawasan Jogja memang  dijamuri oleh pertumbuhan desa wisata yang menawarkan konsep wisata berbeda.  Di desa wisata Anda akan mendapatkan pengalaman menikmati langsung pesona alam pedesaan langsung bahkan seakan adalah bagian dari dunia pedesaan yang alami ini.

Begini nih asyiknya, Belajar Tenun Di Desa Wisata Sangubanyu Sleman
Begini nih asyiknya, Belajar Tenun Di Desa Wisata Sangubanyu Sleman

Tak dipungkiri banyak desa wisata yang mengedepankan nuansa alami pedesaan, lengkap dengan area bentangan sawah yang meluas, perkebunan, kehidupan pedesaan yang kaya tradisi dan kesederhanaan dan biasanya juga dihiasi panorama alam yang menawan. Semua nuansa ini sengaja dijaga tetap terjaga dan alami karena inilah salah satu nilai jual yang akan memikat wisatawan datang berkunjung ke desa wisata tersebut.

Tetapi dengan hanya mengusung nuansa alami ala pedesaan saja tentu saja tak akan cukup. Semakin banyak dsa isata dan semakin penting nilai lebih yang bisa menguatkan nilai jual dari desa wisata itu. Dan inilah yang mendasari dibangunnya desa wisata Sangubanyu di daerah Moyudan Sleman. Tepatnya di kawasan jalan Moyudan – Sedayu, Sumberagung, Moyudan Sleman.

Baca Juga:  Tebing Watu Mabur Bantul Yang Akan Membuat Anda Menuju Nirvana

Sejak dulu, desa Sangubanyu ini memang sudah dikenal sebagai penghasil tenun dengan Alat tenun Bukan Mesin atau ATBM dalam skala besar. Industri tenun di desa ini sudah dikenal luas di kawasan Yogyakarta dan juga sudah mencetak sukses mencapai pasar manca. Bahkan sebagian besar penduduk dari desa ini adalah pengrajin dan pelaku usaha UKM tenun.

Berangkat dari keunggulan ini, kemudian warga setempat menjadi desa Sangubanyu sebagai desa wisata di kota Yogya. Lokasi desa yang mudah untuk dicapai karena relatif strategis juga menguatkan alasan penduduk setempat mendukung konsep desa wisata ini.

Desa ini membangun berbagai fasilitas untuk mendukung konsep desa wisata. Termasuk beberapa home stay yang dikenakan biaya kisaran Rp 60 ribu permalam di beberapa hunian khusus yang disediakan oleh masyarakat swadaya dan mendapat dukungan pemerintah setempat.

Untuk aktivitas, wisatawan bisa mengikuti pelatihan dasar dalam menenun dengan alat ATBM. Ada biaya khusus tergantung tingkat kesulitan garapan yang diharapkan. Di desa wisata Sangubanyu ini sudah disediakan balai latihan khusus untuk wisatawan yang digawangi sendiri oleh warga setempat.

Baca Juga:  Bukit Paralayang Parangtritis: Aku Menunggu Dengan Sabar Diatas Sini

Selain pelatihan tenun, desa wisata ini juga menyediakan acara  tour desa untuk wisatawan yang ingin menjajahi seluruh kawasan desa dan menyesapi panorama alamnya yang cantik. Berada tak jauh dari perbukitan menoreh membuat desa wisata ini memiliki panorama cantik di latar belakang utara desa

Wisatawan juga bisa berbelanja di desa wisata ini. Disediakan beberapa ruang pamer produk tenun yang siap menjadi souvenir bagi para pengunjung. Mulai dari selendang sampai kordyn, taplak meja sampai sarung bantal. Harga produk tenun di dalam area desa wisata Sangubanyu tergolong murah dibandingkan bila dibeli di toko souvenir di tengah kota. Untuk satu lembar selendang tenun sutra saja hanya dihargai kisaran 800 ribuan sedang kain tenun sutra pada kisaran 3 jutaan saja.

Baca juga : Ini dia Batik Giriloyo, Tulis Asli Keraton Yogyakarta Yang Lestari

Photo by, omahtenunku.blogspot.com

Bagikan ke sosmed kamu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas