Dawet Kalasan, Minuman Tradisional Yang Menyegarkan

Dawet Kalasan, Segarnya Segelas Kebahagiaan
Dawet Kalasan, Segarnya Segelas Kebahagiaan

Siang yang terik ini memang paling nikmat kalau nyeruput es Dawet Kalasan, apalagi nikmati-nya dibawah pohon Mahoni seperti ini. Segarnya udara plus segarnya es Dawet Kalasan, seolah menambah energy lagi untuk lanjut ke tempat wisata di Jogja lainya. Selepas perjalanan dari candi Prambanan, banyak kita jumpai pedagang kaki lima yang menjajakan es dawet.

Tepatnya di Jalan Jogja – Solo KM 14 (sekitaran) bisa kita jumpai di kiri jalan kalau menuju arah kota Yogyakarta. Pedagang es Dawet Kalasan, yang selalu setia menanti anda untuk menikmati segelas kesegaran. Tak heran memang kalau di sekitaran Jalan Jogja – Solo KM 14 ini ramai pedagan es Dawet Kalasan.

Mengingat lokasi yang strategis, karena berada di pinggir jalur lambat, serta di tengah jalan yang ditanami pohon Mahoni menjulang tinggi. Selain bermanfaat untuk meneduhkan, seperti kita ketahui bersama sifat pohon juga menyerap polusi udara. Jadi, selain segar-nya es Dawet Kalasan, bonus-nya lagi segarnya udara.

Kawasan ini sudah tidak asing lagi, karena sudah puluhan tahun tempat ini menjadi kawasan pedagang es Dawet Kalasan. Tak, jauh beda dengan dawet – dawet asal Bandung, Banjarnegara, atau lainya. Yang bikin beda pastinya adalah dawet-nya atau cendol-nya yang terbuat dari pathi alias tepung aren.

Baca Juga:  Situs Pleret, Peninggalan Kerajaan Yang Disebut-sebut Sebagai Harimau dari Pulau Jawa

Tak heran saat diseruput, cendol atau dawet-nya langsung melumer dalam mulut, dan memecah disertai dengan aroma gurih. Manisnya gula Jawa memang beda dari manis gula tebu, jadi rasa manis ini begitu natural. Dan segarnya es dawet ini bukan berasal dari es batu yang dimasukan ke-dalam gelas.

Melainkan es yang sudah dimasukan ke dalam Kendi atau wadah dari dawet, sehingga rasanya menjadi segar. Pinggiran jalan ini akan semakin ramai, apalagi saat liburan tiba, karena rata – rata pedagang dapat menghabiskan -+ 40 kg tepung aren (bahan cendol) untuk ratusan gelas dalam sehari.

Dengan harga hanya 2.000 rupiah saja, baik di hari biasa maupun liburan para penjaja es Dawet Kalasan ini dapet menghidupi keluarga dan karyawanya. Sehingga pantas saja jika warga Dusun Bogem dan sekitarnya mengadu nasib dengan berjualan es Dawet. Jika, anda melewatkan moment karena liburan bersama rombongan.

Dan tidak dapat menikmati duduk manis, menikmati segelas kebahagiaan ini, jangan khawatir karena di hotel – hotel atau di kawasan Malioboro dapat kita jumpai pedagan es Dawet Kalasan. Jadi, tidak ada alasan lagi buat anda untuk tidak dapat mencicipi segelas es Dawet Kalasan ini. Namun, jika sekarang anda sedang duduk manis menikmati segelas kebahagiaan ini.

Baca Juga:  (Ask) Kenapa Akhir-akhir ini Jogja Dingin Sekali Ya? Terutama di Malam Yang Sesunyi Ini

Jangan lewatkan pula untuk berkunjung ke candi Kalasan, karena lokasinya tidak terlalu jauh dari sana. Candi Kalasan memang menjadi primadona di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Karena hampir tiap weekend tempat ini selalu ramai dengan pengunjung yang hendak menikmati wisata candi di Jogja.

Nah, pastinya serukan bisa menikmati minuman khas dan unik ini, karena moment indah ini takan terlupakan. Sembari menikmati pemandangan dan keindahan lokasi wisata di Jogja, jangan lewatkan pula untuk menikmati segelas es Dawet Kalasan.

Photo by, Mrs. Irawan

Bagikan ke sosmed kamu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gulir ke Atas